Sabtu, 02 Mei 2009

cerita lama

Aku masih ingat masa-masa saat aku masih bersekolah, ketika aku tak bisa melewatkan satu hari pun tanpa membaca, ketika kuhabiskan waktu luangku dengan berkhayal dan mengembangkan imajinasiku, ketika begitu banyak ide dan cerita berseliweran di kepalaku, ketika aku sempat memendam cita-cita menjadi penulis atau pengarang yang menghabiskan hidupnya dengan berbagi cerita pada ribuan orang. begitu banyak yang ingin kutulis dan kusampaikan pada dunia, begitu banyak novel, cerpen, puisi, ataupun skenario yang bergumul di otakku minta dimuntahkan keluar dan dituangkan ke lembaran-lembaran kertas. minta dilahirkan, di beri nama dan diperkenalkan pada dunia. tapi aku selalu menolak permintaan mereka, menjanjikan bahwa suatu saat nanti aku akan membawa mereka ke dunia dan membiarkan semua orang tahu tentang mereka jika aku punya komputer nanti. aku memang menunda untuk melahirkan mereka hanya satu alasan tak berarti, tanganku malas menggorekan ideku pada helaian kertas. mereka akhirnya berhenti berontak. mengendap dalam pikiranku, dan aku sering membisikkan lagi janjiku pada mereka, meyakinkan mereka untuk tetap bersabar dan duduk tenang di salah satu sudut otakku.

waktu itu juga sedang maraknya komunitas blogger. dan aku ingin menjadi bagian dari komunitas tersebut, tulisanku di baca banyak orang, dan memiliki teman-teman baru. sejak SMA aku sudah mencoba untuk nge-blog. tapi karena aku belum mempunyai komputer, aku tidak bisa sering mengutak-ngatik blogku. dan sekali lagi aku berjanji pada sel-sel otakku untuk memindahkan muatan mereka ke dunia maya, suatu hari nanti jika aku punya komputer dan bebas mengetik tiap hari.

kini aku sudah hampir 2 tahun memiliki komputer, tapi aku belum memenuhi janji-janjiku tersebut. bahkan karena terlalu lama menunggu di sudut gelap dalam otakku, ide-ide yang kutimbun selama ini teroksidasi menjadi karat dan kerak. sudah tidak dapat kuingat lagi secara utuh. sebagian masih ingat garis besarnya, tapi sebagian benar-benar telah aku lupakan. bahkan blogku tetap tak terurus dan jarang kujamah. aku rasa otakku ngambek dan enggan lagi menunjukkan kreatifitasnya. aku tetap menjadi aku yang dulu, yang mals melahirkan ide-ideku ke dunia, dan membiarkan mereka berkarat di dalam otakku. otakku serasa mati.

aku berusaha menghibur ide-ide yang masih bertahan di otakku, aku mengatakan pada mereka bahwa suatu saat nanti mereka akan kulahirkan jika aku sudah punya laptop pribadi, dapat membayar pemakaian listrikku sendiri, dan telah berlangganan fasilitas internet. aku tak tahu apakah aku benar-benar bisa menepati janji tersebut atau aku akan mengulang kesalahan yang sama dengan membiarkan tumpukan ideku hanya menjadi kerak dalam otakku.karena aku rasa, jika aku memang berhasil mempunyai laptop pribadi, dapat membayar pemakaian listrikku sendiri, dan telah berlangganan fasilitas internet, aku sudah menjadi orang sibuk yang tak punya waktu luang untuk berkarya, tak punya kesempatan untuk berimajinasi. saat itu aku pasti telah berubah menjadi manusia yang tak jauh berbeda denga robot yang telah diprogram oleh rutinitas.

2 Comments:

  1. Gemintang said...
    Waalaikumsalam
    terima kasih..
    Q jadi semangat buat terus menulis....
    Kopral Jono said...
    Assalamu alaikum Wr. Wb.
    blogx bagus buangat,,,kalo sempat berkunjung jg ya dblog sy '" hati dan perasaan" di http:// kopralj.blogspot.com
    blgnya msi baru,,maklum baru tahap permula'an,,,skalian kasi masukan ya

Post a Comment