Senin, 16 Februari 2009
04022009
Menari di atas awan
Meniti lenkungan pelangi
Bercanda dengan hembusan angin
Dan tersenyum pada bintang-bintang
Aku pun hanya bisa terpaku mengagumimu
Aku tak bisa membedakan
Apakah kau manusia atau malaikat yang turun dari surga
05022009
Kalau memang bidadari itu ada
Kau pastilah salah satunya
Dapat kubayangkan kau menghampiriku
Tersenyum dan bercerita tentang surga
Lalu kaubentangkan sayapmu
Mengajakku terbang bersama angin
Menari di antara rintik hujan
Menaburkan tawa di penjuru bumi
Dan jikalau saat itu tiba
Aku tak peduli lagi
Jika aku harus mati saat itu juga
05022009
Aku hanyalah setetes hujan
Yang tak bisa memilih akan jatuh kemana
Ke samudra luas dan menjadi debur ombak biru
Atau ke kubangan lumpur di pinggir jalan raya
Aku tidak bisa menentukan takdirku
Akankah aku menjadi air mineral dalam botol plastik
Atau membeku menjadi gunung es di kutub selatan
Aku tidak bisa mengatur jalan hidupku
Mungkinkah aku menjadi permata di tanah kering
Atau menjadi banjir dan dihujat manusia
Aku hanya setetes hujan
Yang tidak bisa memilih akan jatuh kemana
Yang tidak bisa menentukan takdirku
Yang tidak bisa mengatur jalan hidupku
Tapi aku selalu bersyukur diciptakan-Nya
Menjadi rintik hujan
Yang di tiap atomnya terdapat sepenggal harapan
03022009
Aku ingin menjadi secercah sinar
Yang menari di celah-celah angin
Yang bermain diantara gelombang
Yang bercanda dengan rerumputan
Yang bertegur sapa dengan ilalang
Yang menyusup di sela kata-kata
Yang menerobos lorong-lorong sunyi
Yang mendobrak celah-celah kehidupan
Yang mengusir keputusasaan
Yang memerangi kegelapan
Yang datang membawa harapan
Aku ingin menjadi secercah sinar
Yang menyebarkan cahaya
Di rongga-rongga jiwa manusia